WISATA RUMAH BETANG (RUMAH PANJANG) SUKU DAYAK SUNGAI UTIK KAPUAS HULU KALIMANTAN BARAT

Kabupaten Kapuas hulu tepatnya di Kalimantan Barat adalah tempat asalku, dimana Alam yang masih asli Hijau menjadi paru - paru Indoneisa. Pulau yang kaya hutan dan Keanekaragaman Hayati membuat siapa saja yang datang kesana menjadi jatuh cinta pada alam yang hijau sehingga kebanyakan wisatawan enggan untuk pulang ketempat asalnya. Aku sebagai Perempuan Borneo tak malu kepada perempuan yang dikota karena hidup kami tenang dari metropolitan yang penuh dengan kebisikan yang mengundang kejahatan pada manusia maupun alamnya.
Kabupaten Kapuas Hulu kaya akan suku,budaya, makanan khas dan masih banyak lagi peninggalan nenek moyang kami, salah satunya adalah Rumah Betang (rumah panjang) rumah Adat Suku Dayak Kalimantan Barat. Dari banyaknya Rumah Adat Betang di Kapuas Hulu sehingga bisa menjadi tempat wisata Oleh Pemerintah Kapuas Hulu, untuk menarik para wisatawan nasional maupun internasional. Salah satunya Rumah Betang Sao Langke Adat Doi Bolong Pambean dimana Rumah Adat tersebut adalah Rumah Betang tertua dan di jadikan Cagar Budaya di Kapuas Hulu. Rumah Betang tersebut berada di Desa Banua Tengah, Kecamatan Putussibau Utara, rumah betang ini memiliki 40 pintu.



Diadakan Sosialisasi oleh pemerintah ke Rumah Betang


salah satu penghuni Rumah Betang 

Setiap tahun rumah Betang selalu dikunjungi oleh Wisatawan nasional maupun Internasional, mereka takjub melihat bangunan arsitektur dan keramahan masyarakat lokal. Menurut cerita dari kepala Suku rumah adat betang ini dulunya dirikan oleh Bakik Layo, pada tahun 1864 dan sudah direnovasi dua kali pada tahun 1940 dan 2005.
Banguan tua ini dihuni kurang lebih 200 jiwa dan 50 Kepala Keluarga (KK), Bangunan rumah Betang ini masih asli sehingga wisatawan dari luar negeri banyak yang ingin datang berbondong - bondong karena untuk melihat langsung kondisi bangunan, dan masyarakat yang tinggal dirumah betang tersebut. Panjang Rumah Betang ini sekitar 240 meter dan tinggi tiang pondasinya sekitar 10 meter.
Tetua Adat rumah Betang Sao Langke Adat Doi Bolong Pambean, Santok menyatakan Rumah Betang ini memiliki pondasi tiang menggunakan kayu gelondong,ini jenis kayu Belian dengan diameter 70-80 cm dengan panjang sekitar 20 meter.
Kondisi model bangunan sengaja dibuat oleh orang zaman dahulu  dengan model pondasi tiang yang tinggi, untuk menjaga agar musuh tidak bisa menombak penghuni rumah dari bawah bangunan tersebut, orang zaman dahulu juga mendirikan tiang besar untuk pondasi rumah Rumah Betang tersebut dengan menggunakan rotan khusus yang sudah dianyam.

Agustina Andriyani Wanita asli Suku dayak Rumah Betang Sao Langke Adat Doi Bolong Pambean
sungai ini salah satu sumber kehidupan masyarakat

Sao Langke Dai Bolong Pambean 

Selain itu, pembuatan Rumah Betang dengan kondisi yang memanjang tersebut, bertujuan menjaga persatuan, kekompakan, persaudaraan, gotong royong dan tolong menolong antar sesama.
Khusus untuk Kecamatan Putussibau Utara sendiri , terdapat tiga rumah betang. Pertama Rumah Betang Sao Langke Adat Doi Bolong Pambean, kedua Rumah Betang Nanga Nyabau, ketiga Rumah Betang Terpanjang seluruh Indonesia yaitu Rumah Betang Uluk Apalin.
Namun Rumah Betang Uluk Apalin , bangunan fisik sudah tidak ada lagi dikarena kan pada tahun 2014 zaman saya masih SMA Rumah Betang tersebut terjadi Kebakaran hebat sehingga seisi bangunan ikut hangus terbakar terutama bilik kamar teman SMA ku.




Komentar

  1. judulnya rumah panjang sungai utik, artikelnya rumah panjang dai bolong pambean. ?

    BalasHapus
  2. Kak ijin pakai foto rumah betangnya untuk beground flayer

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DANAU SENTARUM (SENANTIASA HARUM) DANAU UNIK DI JANTUNG KALIMANTAN BARAT

WATER CASTLE TAMANSARI YOGYAKARTA